Online News Point

Buku vs Ebook

Kategori: Allmänt

 
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lain yang melekat pada satu ujung dan berisi dokumen atau gambar. Menurut pepatah lama, buku adalah jendela menuju dunia. Dari dia kita bisa melihat dunia tanpa harus melakukan perjalanan dunia nyata. Sebelumnya, buku adalah subjek populer karena bentuk revolusionernya yang dapat dengan mudah dibawa kemana saja.

Namun, di zaman modern, ketika dunia telah menjadi digital, popularitas buku telah berkurang. Nah, untuk informasi orang tidak harus pergi ke perpustakaan atau membaca buku tebal.

Buku itu sekarang telah ditolak oleh aplikasi digital yang lebih revolusioner daripada itu. Internet

Faktanya, Internet lebih populer daripada buku teks. Misalnya, di sekolah Anda sekarang dapat dengan mudah mengakses Internet. Penggunaan Internet di sekolah sangat populer. Pengguna tidak hanya guru, tetapi juga siswa.

Karena kemudahan guru dilatih, mereka cenderung melibatkan siswa mereka dalam sumber belajar dan menggunakannya sebagai referensi untuk tugas mengajar. Begitu juga dengan siswa yang sering mengakses internet di setiap kesempatan.

Kemajuan teknologi tampaknya memengaruhi perpustakaan. Perpustakaan sekarang sudah usang dan kurang menarik. Para pengunjung bahkan menarik diri, perpustakaan sepertinya sepi.

Namun, di sini muncul masalah yang perlu diselidiki. Benarkah keberadaan buku itu sebagai jendela dunia harus dipertanyakan lagi? Dan sekarang Internet benar untuk mengganti buku sebagai jendela ke dunia? Bagaimana seseorang dapat menemukan kembali cinta siswa ketika membaca buku?

Di era Teknologi Informasi Internet saat ini bagi siswa, hukum diperlukan untuk mengetahui Internet. Sebagian besar tidak dapat mengakses Google dan harus memiliki email.

Banyak manfaatnya ketika internet digunakan dengan baik. Jangan hanya menjelajahi situs yang mengandung unsur pornografi atau kecanduan, seperti: B. Game online. Tidak jarang bagi banyak siswa menghabiskan waktu mereka di warung internet hanya untuk bermain game online dan melupakan kewajiban mereka sebagai siswa. Untuk pengguna internet, yang disebut pengguna karenanya harus memiliki kebijaksanaan sendiri, jika mereka memanfaatkan fasilitas Internet sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan mereka.

Masalah muncul ketika siswa saat ini lebih mengandalkan internet untuk mencari referensi saat menulis dokumen. Sangat mudah menemukan majalah, e-book, atau referensi dengan cara lain. Saya pikir ini tidak hanya dirasakan oleh satu atau dua siswa, tetapi hari ini hampir semua siswa telah mengubah orientasi pencarian internet mereka dalam hal bahan bacaan atau tugas konferensi.

Hampir seluruh kehidupan manusia dihabiskan untuk membaca. Perintah untuk membaca juga diungkapkan oleh Allah kepada manusia dalam kata-katanya "iqro," yang berarti "membaca." Minat membaca di kalangan siswa telah berkurang setiap hari. Kemajuan teknologi yang memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi membuat siswa membaca dengan malas. Membaca dianggap tidak praktis karena butuh waktu lama dan kebanyakan orang sekarang berpikir membaca itu membosankan.

Membaca buku atau jaringan adalah pilihan. Survei di kalangan siswa SMAN 5 Depok

Intensitas membaca siswa SMAN 5 Depok tidak terlalu besar. Dari hasil survei acak yang saya buat, ditemukan bahwa 70% responden membaca 1 hingga 5 buku sehari. Kemudian, 11% responden mengatakan mereka tidak pernah membaca buku setiap hari. Namun, ada 4% responden yang membaca lebih dari 5 buku sehari. Selain itu, 2% responden membaca buku elektronik dan 16% responden tidak tahu berapa banyak buku yang mereka baca.

Saya juga melakukan penelitian pada waktu yang dihabiskan beberapa siswa SMAN 5 Depok. Dari hasil survei, 51% responden membaca buku 1 hingga 2 jam sehari, 17% responden membaca kurang dari 1 jam sehari, 13% responden membaca buku 3 hingga 5 jam sehari dan 5% responden membaca lebih sebagai 5 buku. Jam per hari Kemudian ada juga 4% responden yang tidak memiliki waktu baca tetap, 2% responden hanya membaca di sekolah dan 8% responden mengatakan mereka tidak pernah membaca buku.

Hingga 75% remaja suka membaca novel. Buku ini berisi novel dan komik. Kemudian, 18% responden suka membaca buku teks dan pengetahuan umum. Di sisi lain, ada 5% remaja yang senang membaca buku-buku agama, termasuk Alkitab. Kemudian 2% dari survei